Ataupun bagaimana
Nasib mereka
Kini dalam genggaman
Pil pil dari neraka
——————–
Nasib mereka
Kini dalam genggaman
Pil pil dari neraka
——————–
Puisi Persahabatan »
Kala itu kulihat ia duduk termanggu
Sendiri dengan pakaian
bak seorang pangeran kecil
Aku berdiri tegap di depannya dan
membusungkan dada seolah aku
adalah seorang ibu suri
Aku mengacungkan jari telunjukku
yang begitu lentik tepat dihadapannya
Ia menatapku dan mata itu
memancarkan rasa ragu yang teramat besar
Aku tersenyum manis padanya
dan segera menarik tangan mungil itu
untuk berjalan mengikutiku
Sendiri dengan pakaian
bak seorang pangeran kecil
Aku berdiri tegap di depannya dan
membusungkan dada seolah aku
adalah seorang ibu suri
Aku mengacungkan jari telunjukku
yang begitu lentik tepat dihadapannya
Ia menatapku dan mata itu
memancarkan rasa ragu yang teramat besar
Aku tersenyum manis padanya
dan segera menarik tangan mungil itu
untuk berjalan mengikutiku
Puisi Persahabatan »
Saat senja tiba
Bayangan itu hadir
Kutangkap tak sengaja
Hatiku bergeming
Seketika…
Dia yang sudah lama pergi
Tak berubah sedikitpun
Kupandang gadis Melayu nan cantik itu
Tak urung niatku
Untuk mendekatinya
Oh… Laila…
Terlalu banyak masa lalu
Yang telah kau berikan
Bayangan itu hadir
Kutangkap tak sengaja
Hatiku bergeming
Seketika…
Dia yang sudah lama pergi
Tak berubah sedikitpun
Kupandang gadis Melayu nan cantik itu
Tak urung niatku
Untuk mendekatinya
Oh… Laila…
Terlalu banyak masa lalu
Yang telah kau berikan
ada bekas rupa tertinggal abadi
terhapus semakin jelas
berimaji pada waktu
yang tak kembali
tentang kita, wajah manis
rindu tak terbelenggu
adakah waktu
menjadikan kita kutub magnet
tak sama
bertemu di satu titik
terhapus semakin jelas
berimaji pada waktu
yang tak kembali
tentang kita, wajah manis
rindu tak terbelenggu
adakah waktu
menjadikan kita kutub magnet
tak sama
bertemu di satu titik
Puisi Persahabatan »
Kau merpati putih
Membawa berita kesucian
Tentang negeri berbukit salju
Air syurgawi yang bening
Mengalir dalam matamu
Pelepas dahaga musafir
Yang haus dalam cita-cita
Menuju negeri di seberang sana
Akulah yang terlunta-lunta
dalam nestapa
berteduh dalam tatap sorot matamu
kau sahabatku
Membawa berita kesucian
Tentang negeri berbukit salju
Air syurgawi yang bening
Mengalir dalam matamu
Pelepas dahaga musafir
Yang haus dalam cita-cita
Menuju negeri di seberang sana
Akulah yang terlunta-lunta
dalam nestapa
berteduh dalam tatap sorot matamu
kau sahabatku
Puisi Persahabatan »
Ada sahabat yang hilang
Yang sering menjengukku dengan pena-pena tajamnya
Membangunkanku dengan syair-sayir lugunya
Malam tadi mimpiku bertemu mimpinya
Mungkin ia pedih dalam kesendirian
Menyusur gelap tak berbatas
Mengutip sepi tak terperi
Hingga sehelai surat ia selipkan dipejamku
Pagi ini kutemukan penanya tergeletak di pinggir jalan
Menunggu tuan yang siap memungutnya
Akulah dia…
Yang sering menjengukku dengan pena-pena tajamnya
Membangunkanku dengan syair-sayir lugunya
Malam tadi mimpiku bertemu mimpinya
Mungkin ia pedih dalam kesendirian
Menyusur gelap tak berbatas
Mengutip sepi tak terperi
Hingga sehelai surat ia selipkan dipejamku
Pagi ini kutemukan penanya tergeletak di pinggir jalan
Menunggu tuan yang siap memungutnya
Akulah dia…
Puisi Persahabatan »
Kerangka debu di balik hujan
Adalah kau berjubah lumpur
Menaiki mimbar waktu
Di hadapan juta mata air mata
Tak ada bentuk berimu rupa
Hilang kau dalam semua
Hanya sisa warna kelam di ujung mata
… kau
Hanya tinggal kusam catatan
Dalam lembar-lembar padah
Dan aku
Hanya memanggil-manggilmu dalam doa
Adalah kau berjubah lumpur
Menaiki mimbar waktu
Di hadapan juta mata air mata
Tak ada bentuk berimu rupa
Hilang kau dalam semua
Hanya sisa warna kelam di ujung mata
… kau
Hanya tinggal kusam catatan
Dalam lembar-lembar padah
Dan aku
Hanya memanggil-manggilmu dalam doa
Puisi Persahabatan »
SAHABAT Aku menunggui siang
membunuh lengang
sesalkan tingkahku padamu
Aku mengenangmu
sebagai sahabat
berbagi semangat
mengasah pikiran
Haruskah terhapus
semua kenangan
semua kisah yang
membunuh lengang
sesalkan tingkahku padamu
Aku mengenangmu
sebagai sahabat
berbagi semangat
mengasah pikiran
Haruskah terhapus
semua kenangan
semua kisah yang
Puisi Persahabatan »
Tiada kudengar lagi canda tawamu
Persahabatan kita tinggal kenangan
Kau telah meninggalkan alam fana ini
Pupuslah sudah cerita persahabatan kita
Mengapa kau pergi
saat aku memerlukanmu
Disaat persahabatan kita
sedang berbunga
Kurelakan semua itu
Persahabatan kita tinggal kenangan
Kau telah meninggalkan alam fana ini
Pupuslah sudah cerita persahabatan kita
Mengapa kau pergi
saat aku memerlukanmu
Disaat persahabatan kita
sedang berbunga
Kurelakan semua itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar