tilazone

Rabu, 16 Oktober 2013

study kasus

STUDI KASUS Pengaruh Aktivitas Olahraga Terhadap Hasil Belajar ATLET PPLP Tugas Akhir dalam rangka Memenuhi Pesyaratan Mengikuti Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Oleh LINA NOPRIANTI (E1B 112052) NURUL FITRIYANI (E1B 112066) FAUZIAH (E1B 112022) RENYSWATI (E1B 112072) JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNIVERSITAS MATARAM Desember 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga dapat kami menyusun laporan studi kasus mengenai Pengaruh Aktivitas Olahraga Terhadap Hasil Belajar ATLET PPLP tepat pada waktunya. Laporan ini kami susun guna untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah perkembangan peserta didik. Dalam pengumpulan data, kami dibantu oleh berbagai pihak yang terkait termasuk sesama rekan mahasiswa lainnya. Atas terselesaikannya laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Edy Haryanto selaku dosen pembimbing mata kuliah perkembangan peserta didik 2. Atlet-atlet PPLP dan pelatih yang telah bersedia untuk kami wawancara 3. Teman-teman semua yang membantu kelancaran pembuatan laporan ini. Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Mataram, Desember 2012 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……..……………………………………………………….. i KATA PENGANTAR……………………...……………………………………... ii DAFTAR ISI…………………………………….………………………………... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG……….…………………………………………... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………… 1 1.3 TUJUAN…………………………………………………………………. 2 1.4 MANFAAT………………………………………………………………. 2 BAB II METODE PENULISAN 2.1 METODE PENGUMPULAN DATA……………………………………. 3 2.2 LOKASI/TEMPAT PENGUMPULAN DATA…………………………. 3 2.3 RESPONDEN/OBYEK STUDI KASUS………………………………... 4 2.4 METODE ANALISIS DATA……………………………………………. 4 BAB III DATA DAN PEMBAHASAN 3.1 IDENTIFIKASI KASUS………………………………………………… 5 3.2 MASALAH YANG DIHADAPI………………………………………… 8 3.3 HASIL PENGUMPULAN DATA ………………………………………. 8 BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 PEMECAHAN MASALAH YANG DIHADAPI……………………….. 10 BAB V PENUTUP 5.1 SIMPULAN………………………………………………………………. 11 5.2 SARAN…………………………………………………………………… 11 LAMPIRAN………………………………………………………………………. 12 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam sejarah, Ki Hajar Dewantara ( Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959 ) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu : daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan batin ) pikiran ( intellect ) dan jasmani anak-anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Jadi dapat dikatakan, bahwa pendidikan adalah dasar yang harus dimiliki untuk dapat mengembangkan bakat yang dimiliki oleh seseorang. Sama halnya dengan pendidikan, olahraga juga penting karena olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya yang berkualitas. Dalam kehidupan sehari-hari, olahraga dijadikan sarana untuk mengetahui bakat atau kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik yang harus diseimbangkan dengan kebutuhan akan pendidikan. Perkembangan bakat seseorang sangat berpengaruh dalam prestasi belajar, terutama peserta didik yang memiliki bakat khusus dalam bidang olahraga. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif dan negative jika disejalankan dengan proses belajar. , misalnya jika kita lihat pada atlet PPLP Masalah-masalah belajar tetap akan dijumpai dalam setiap kegiatan belajar karena setiap siswa atau peserta didik memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik. Berdasarkan permasalahan diatas, maka kami mengangkat judul ”Pengaruh Aktivitas Olahraga Terhadap Hasil Belajar Atlet PPLP” untuk melihat apakah ada pengaruh positif dan negatif dari kegiatan yang mereka ikuti dalam hal ini bidang olahraga jika bidang tersebut sejalan dengan kewajiban mereka untuk menuntut ilmu dan sekiranya dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. 1.2. Permasalahan Berdasarkan pemaparan latarbelakang diatas, maka permasalahan yang timbul adalah: 1. Apakah ada pengaruh positif dan negatif aktivitas olahraga atlet pplp terhadap prestasi belajarnya ? 2. Bagaimanakah strategi dari para atlet untuk menyeimbangkan aktivitas utama mereka dengan pendidikan mereka ? 1.3 Tujuan penyusunan studi kasus Berdasarkan permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan studi kasus ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh positif dan negatif aktivitas olahraga atlet PPLP terhadap prestasi belajarnya 2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan atlet PPLP untuk menyeimbangkan aktivitas olahraga dengan pendidikan sekolahnya. 1.4 Manfaat Manfaat dari penyusunan studi kasus ini adalah a. Agar kita dapat mengetahui bahwa dalam belajar perlu adanya konsentrasi dan mendukung untuk mencapai hasil yang maksimal. Apalagi ditambah dengan konsekuensi yang harus diterima oleh seorang atlet yang memiliki rentang waktu belajar yang sangat terbatas. b. Studi kasus ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui permasalahan lebih lanjutnya. c. Bagi para atlet, semoga studi kasus ini menjadikan mereka tambah semangat dalam berprestasi dan belajar BAB II METODE PENULISAN 2.1 Metode Pengumpulan Data Dalam proses mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode Observasi dan metode Wawancara. Berikut langah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan data : 1) Metode Observasi Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan, penataan dengan sistematis fenomena yang diselidiki. Sedangkan arti luas observasi biasa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui tes dan quesioner´ (Sutrisno Hadi, 2000: 136). Observasi juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secarasistematik terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian´(Margono, 2000: 158). Lebih lanjutnya yang dikatakan sebagai obsevasi partisipasn adalah, di mana peneliti turut mengambil bagian dari kelompok, di tengah-tengah kehidupan subjek penelitian. Dalam metode pengumpulan data melalui observasi ini, peneliti mencatat apa yang dilihat, sehingga peneliti dapat mengenal bagaimana keadaan para atlet yang mempunyai jadwal latihan yang signifikan bahkan lebih ketat darri jadwal belajarnya. a. Metode Observasi langsung Merupakan observasi yang dilakukan secara langsung turun ke lapangan dan bertemu secara tatap mata dengan responden yang akan di teliti. b. Metode Observasi tak langsung Sedangkan dalam studi kasus ini peneliti menggunakan metode observasi langsung karena peneliti secara langsung melihat latihan mereka (red, atlet) sesuai waktu yang telah ditentukan oleh asrama dan pelatih dari masing-masing cabang olahraga termasuk juga cabang olahraga pencak silat dan lari. 2) Metode Wawancara Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan dialog langsung yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh terwawancara ( Suharsimi Arikunto, 2003:132) . Metode wawancara di gunakan peneliti untuk mendapatkan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. (Terlampir) Dalam wawancara praktikan akan melibatkan peserta didik yang menjadi obyek penelitian yang telah diplih sebelumnya dengan menggunakan metode acak (yang bersedia menjadi responden). Setelah melakukan observasi secara langsung, peneliti melakukan wawancara dengan para responden (3 atlet). 2.2. Lokasi / Tempat Pengumpulan Data Lokasi/ tempat peneliti melakukan observasi mengenai studi kasus ini adalah di Asrama PPLP Lapangan Atletik tepatnya di Jalan Prasarana Gang Teratai Lawata, Mataram. Alasan kami memilih lokasi tersebut karena disamping sesuai dengan judul studi kasus yang kami angkat yaitu mengenai pengaruh aktivitas olahraga terhadap hasil belajar Atlet PPLP, dan juga di Mataram tidak ada lokasi pelatihan atlet selain di Asrama PPLP. Selain itu, kami juga memperoleh informasi langsung dari pelatihnya. 2.3 Responden/Obyek Studi Kasus Responden/obyek yang kami wawancarai mengenai studi kasus ini adalah atlet-atlet PPLP yang duduk dibangku SMA. Alasan kami melakukan wawancara atau observasi terhadap atlet tersebut karena sesuai dengan judul kami angkat. 2.4 Metode Analisis Data Data yang sudah dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara selanjutnya diidentifikasi sesuai dengan jenis pertanyaan dan cabang olahraga yang digelutinya. Berdasarkan wawancara yang kami lakukan tentang pengaruh aktivitas olahraga terhadap hasil belajar, maka kami memperoleh gambaran umum mengenai masalah tersebut dan dampak yang ditimbulkan serta solusinya atau pemecahan masalahnya dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan semata-mata berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang ada. BAB III DATA DAN PEMBAHASAN 3.1 Identifikasi Kasus A. Identitas Siswa Responden 1 (satu) Nama Lengkap : Rizal tempat tanggal lahir : Dompu, 13 Maret 1997 Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Dompul Anak Ke : 2 (dua) Jumlah Saudara : 4 (empat) Tinggi Badan : 157 cm Berat Badan : 49 kg Hoby : Main game Cita-cita : Polisi Bakat : Pencak Silat B. Riwayat Pendidikan Siswa 1. TK : - 2. SD : MIN 2 Kandai 2 3. SMP :MTS Negeri 2 Kandai 2 4. SMA : SMA Negeri 2 Mataram (kelas 2) C. Identitas Orang Tua 1. Ayah Nama : A. Haris Usia : - Alamat : Dompu Pekerjaan : Pegawai Tata Usaha Pendidikan terakhir : SMA Agama : Islam Sifat ayah : Baik dan disiplin 2. Nama : Fatimah Usia : - Alamat : Dompu Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan terakhir : SMA Agama : Islam Sifat ibu : Baik dan sabar D. Peralatan dan sarana belajar Waktu Belajar Setiap hari : 1 jam Lama Belajar setiap hari : Tidak pasti Dengan siapa biasanya belajar : Sendiri Suka belajar di tempat Yang bagaimana : Sepi Pernah Terlambat sekolah : Sering terlambat Jam tidur malam : 22.00 Anggota keluarga yang Paling dekat : Ibu Respon 2 (Dua) A. Identitas siswa Nama Lengkap : Neneng Adriani tempat tanggal lahir : Bima, 26 april 1996 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Kota Bima Anak Ke : 1 (satu) Jumlah Saudara : 4(empat) Tinggi Badan : 156 cm Berat Badan : 43 kg Hoby : Olahraga dan dengarin musik Cita-cita : ingin menjadi orang sukses Bakat : Pencak Silat B. Riwayat Pendidikan Siswa 1. TK : Al Amin 2. SD : SD Negeri 14 Kota Bima 3. SMP : MTsN 1 Bima 4. SMA : SMA Negeri 2 Mataram (kelas 2) C. Identitas Orang Tua 1. Ayah Nama : Aminuddin Usia : - Alamat : Kota Bima Pekerjaan : Guru Pendidikan terakhir : S1 Agama : Islam Sifat ayah : Tegas,disiplin, keras 2. Ibu Nama : Eka Sriwahyuningsih Usia : - Alamat : Kota Bima Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan terakhir : SMA Agama : Islam Sifat ibu : Baik dan sabar D. Peralatan dan sarana belajar Waktu Belajar Setiap hari : ±1 jam Lama Belajar setiap hari : Tidak pasti Dengan siapa biasanya belajar : Sendiri Suka belajar di tempat : Sepi Yang bagaimana Pernah Terlambat sekolah : Pernah Jam tidur malam : 21.00 Anggota keluarga yang Paling dekat : Ibu Respon 3 (tiga) A. Identitas Siswa : Yuliana Tempat tanggal lahir : Lombok Timur, 16 Agustus 1994 Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Tinggi Badan : 159 cm Berat Badan : 49 kg Hobby : Jalan-jalan, nonton tv, dan lari Cita-cita : Dosen Olahraga Bakat : Lari B. Riwayat pendidikan Siswa TK : - SD : SDN 2 Montaba’a SMP : SMPN 13 Mataram SMA : SMAN 2 Mataram C. Identitas Orang Tua 1. Ayah Nama : Nurli Usia : - Alamat : Lombok Timur Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan terakhir : SMP Agama : Islam Sifat ayah : Baik, dan disiplin 2. Ibu Nama : Hj. Husnaini Usia : - Alamat : Lombok Timur Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan terakhir : SMA Sifat ibu : baik D. Peralatan dan Sarana Belajar Waktu belajar setiap hari : 2 jam Lama belajar setiap hari : Tidak pasti Dengan siapa biasanya belajar : Sendiri Suka belajar di tempat yang : Sepi bagaimana Pernah terlambat masuk sekolah : Tidak pernah Jam tidur malam : 21.00 dan kadang sampai jam 22.00 Anggota keluarga yang paling : Kakek dekat 3.2 Masalah yang dihadapi Tidak selamanya dalam melakukan kegiatan belajar langsung memahami apa yang dipelajari atau berjalan sesuai dengan keinginan. Tetapi membutuhkan proses untuk memahaminya. Bahkan kadangkala ada hambatan-hambatan atau masalah-masalah yang dihadapinya. Sama halnya yang dihadapi oleh para responden yang kami wawancarai, masalah yang sering mereka hadapi pada saat mereka belajar adalah a. Karena jadwal latihan yang terlalu padat (pagi sekitar pukul 06.00-08.00 WITA dan sore 16.00-18.00 WITA) mengakibatkan pada saat belajar mereka sering mengantuk yang diakibatkan karena kelelahan. b. Kurangnya waktu belajar malam karena jadwal untuk tidur malam adalah pukul 21.00 WITA sehingga konsentrasi mereka untuk belajar menjadi berkurang. 3.3 Hasil Pengumpulan Data Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. Tetapi pada studi kasus ini, hasil belajar di sekolah akan dikaitkan dengan prestasi olahraga dari para atlet di Asrama PPLP Lawata. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa atlet yang telah diacak dari beberapa cabang olahraga yang tersedia (3 responden). Pada responden I, Rizal atlet dari cabang olahraga Pencak Silat yang baru 9 bulan berada di Asrama tersebut mengaku jadwal latihan yang terlalu padat yaitu pada waktu pagi hari pukul 06.00-08.00 WITA dan 16.00-18.00 WITA. Sedangkan jadwal masuk sekolahnya yaitu pukul 07.30 yang secara langsung mengakibatkan dia terlambat masuk sekolah. Situasi tersebut diperparah dengan kondisi fisiknya yang capek dan lelah karena latihan pagi hari sehingga bukannya aktif dan semangat di kelas dia (Rizal) bahkan ketiduran di kelas (saat jam pelajaran berlangsung). Sedangkan jadwal belajar yang didapat di Asrama hanya berkisar 1 jam bahkan jika kondisi tubuh memang tidak dalam keadaan fit dia hanya mampu bertahan selama 30 menit. Dalam proses latihan Pencak Silatnya selama kurang lebih 9 bulan ini (di Asrama PPLP), Rizal belum pernah mengikuti kejuaraan apapun tetapi jadwal latihan yang terlalu padat mengakibatkan prestasinya di sekolah belum dapat dikatakan memuaskan karena dia hanya mampu melewati nilai standar untuk semua mata pelajaran (taraf KKM). Tetapi, jika dilihat dari jadwal latihan yang seperti itu mencapai nilai standar untuk semua mata pelajaran sangat sulit untuk mereka peroleh. Responden II, Neneng Andriani yang juga atlet Pencak Silat juga mengalami nasib yang sama dengan Rendy yaitu masalah jadwal latihan yang terlalu padat dan mengakibatkan kondisi badan yang capek dan lemah sehingga mengganggu konsentrasi belajar baik di sekolah maupun di Asrama. Tetapi bedanya, jika Rendy selama 2 tahun belum mengikuti kejuaraan apapun maka Neneng telah mengikuti kejuaraan POPWIL di Makassar yang mengantarkan dia meraih juara ke 2 dan Kejuaraan Nasional antar PPLP menjadikan dia juara 1 dalam ajang tersebut. Namun, keberhasilan dia dalam meraih juara dalam setiap kejuaraan yang dia ikuti tidak diimbangi dengan prestasinya disekolah. Neneng juga mengalami nasib yang sama dengan Rendy yaitu hanya mampu mencapai nilai yang standar dalam semua mata pelajaran disekolahnya itu. Responden III, Yuliana dari cabang olahraga lari yang mempunyai cita-cita ingin menjadi dosen olahraga ini ternyata boleh dikatakan jauh dibandingkan dengan dua responden kita diatas itu. Jika Rendy dan Neneng hanya mampu mencapai nilai standar, tetapi kalau Yuliana telah mampu mendapatkan juara 2 bahkan pernah mendapatkan juara 1 di kelasnya. Ini bisa dikatakan bahwa capek dalam dia berolahraga apalagi olahraga yang dia tekuni adalah lari yang sangat membutuhkan tenaga yang sangat ekstra ini tidak membuat dia lengah untuk mencapai prestasi disekolahnya. Dia telah mampu menyeimbangkan prestasi sekolahnya dengan prestasi olahraganya diluar sekolah. Bahkan dia telah mampu mendapatkan medali perak di jakarta dalam lomba 100 m lari gawang, medali perak NTB dalam lari estafet putri. Prestasi ini dia dapatkan bukan tidak mudah tetap dia mendapatkannya dengan perjuangan, belajar tiap hari selama 2 jam, berusaha untuk selalu memperhatikan setiap penjelasan dari gurunya disekolah dan belajar lebih giat disela-sela latihannya. BAB 1V PEMECAHAN MASALAH 1. Faktor internal (dari dalam diri) a. Kesehatan Atlet PPLP harus memperhatikan kesehatannya agar tidak berpengaruh terhadap proses belajar dan aktivitasnya sehari-hari. b. Minat dan motivasi Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan. Untuk itu Atlet PPLP harus mempunyai motivasi yang besar agar mereka bisa mengembangkan lebih baik lagi bakat yang dimiliki. c. Cara belajar Atlet PPLP harus bisa mengatur waktu dengan baik, bagaimana cara menyeimbangkan antara belajar dan latihan. 2. Faktor eksternal (lingkungan) a. Sekolah Atlet PPLP harus memanfaatkan waktu di sekolah dengan sebaik mungkin, karena waktu yang mereka punya di asrama tidak cukup untuk belajar tetapi digunakan untuk latihan. b. Teman sekolah Atlet PPLP sebaiknya memilih teman bergaul yang bisa diajak kerjasama dalam hal berdiskusi, bersaing secara sehat dan sportif. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar yang dilakukan oleh para atlet PPLP termasuk berkurang karena disibukkan oleh kegiatan latihan mereka berdasarkan cabang olahraga yang mereka geluti. Waktu belajar mereka lebih sedikit dibandingkan dengan waktu latihan mereka yang mengakibatkan hasil belajarnya ada yang menurun dan meningkat. Tetapi walaupun demikian, ada beberapa atlet yang juga mampu menyeimbangkan antara waktu belajar dengan waktu latihan mereka sehingga mendapatkan prestasi yang membanggakan dalam dua bidang tersebut. 5.2 Saran 1. Saran untuk Atlet PPLP (responden) a. Jangan merasa rendah diri tetapi harus merasa yakin terhadap diri sendiri. Menanamkan dalam diri tentang pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Mengubah pola belajar, sebaiknya belajar secara rutin setiap pulang sekolah dan malam harinya walau hanya sebentar. b. Peserta didik hendaknya memanfaatkan temanya yang pandai sebagai sumber belajar. c. Peserta didik hendaknya tidak segan-segan bertanyak akan kesulitanya, khususnya dalam pelajaran. d. Peserta didik hendaknya bersungguh-sungguh dalam pelajaran dan berusaha mencari cara yang terbaik dan menyenangkan menurutnya. 2. Saran untuk guru a. Guru harus lebih peka terhadap masalah belajar anak didiknya dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah b. Guru memberikan motivasi pada peserta didik agar giat belajar c. Guru membantu siswa mencari metode atau cara belajar yang sesuai dengan karakter peserta didik agar bisa belajar dengan mudah dan menyenangkan. LAMPIRAN Pertanyaan Buat Responden 1. Apakah bakat yang Anda miliki? 2. Sejak umur berapa Anda mengetahui bakat Anda? 3. Bagaimana cara mengembangkan bakat Anda? 4. Adakah kendala/hambatan yang Anda hadapi pada saat mengembangkan bakat Anda? 5. Apa orangtua Anda mendukung bakat yang Anda miliki, lalu fasilitas apa saja yang diberikan orangtua Anda untuk mendukung bakat yang Anda miliki? 6. Prestasi apa saja yang pernah Anda dapatkan di sekolah? Jika ada, bagaimana cara Anda mempertahankan prestasi Anda? 7. Apakah ada strategi khusus yang anda miliki untuk mengembangkan bakat Anda? Dokumentasi Foto Responden Rizal Neneng Andriani Yuliana DAFTAR PUSTAKA http://aak-hamza.blogspot.com/2012/04/studi-kasus-identifikasi-kurangnya.html http://ian43.wordpress.com/2010/10/21/contoh-studi-kasus/ http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/30/prestasi-belajar/ http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html

Rabu, 17 April 2013

Artis Wanita Korea Yang Tidak Operasi Plastik

Operasi Plastik bukan hal yang tabu di Korea,sudah bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar artis korea kecantikannya banyak hasil oplas. Tapi banyak juga artis korea yang benar benar memiliki kecantikan alami. Siapa saja mereka ?
1. Song Hye Gyo

Dia adalah artis wanita Korea tercantik & terpopuler saat ini.Kecantikan naturalnya tak tersentuh pisau bedah plastik dan bahkan kecantikannya telah diakui dunia dengan masuk jajaran 100 wanita tercantik di dunia versi sebuah majalah terkenal Amerika tahun 2010 lalu.Doi bahkan berada di posisi ke 16 mengalahkan artis-artis cantik Hollywood.
2. Kim Tae Hee
Memulai debutnya di drama populer stairway to heaven, walau berperan antagonis di drama itu doi langsung mencuri perhatian dengan matanya yang indah bersinar.Dia adalah pemeran antagonis yang begitu dicintai penggemarnya.Seiring berjalannya waktu popularitasnya menanjak dan ia selalu kebagian pemeran utama.Banyak drama populer dibintanginya diantaranya Love Story in Harvard ,Drama Mahal IRIS , My Princess dan terbaru sebuah dorama jepang .
3. Han Ga In
Doi salah satu artis korea yang begitu dipuja kecantikan alaminya.Tak ada yang berani menyangkal kecantikannya yang natural .Walau sudah menikah kecantikannya tak pernah pudar.Doi juga cukup terkenal karena kecantikan wajahnya saat di sekolah menengah. Han Ga In debut sebagai seorang aktris karena wajahnya yang cantik saat dia tampil dalam berita pagi untuk segmen wawancara siswa
4. Goo Hye Sun
Berkat Serial Boys Before Flower membuat nama Goo Hye Sun melambung dan dikenal dikalangan pecinta Korea.Kecantikannya diyakini juga Natural.
5. Jang Nara
Jang Nara si pemilik wajah Babyface ini juga punya wajah natural tanpa oplas, bahkan diusianya yang sudah kepala 3 wajahnya masih seperti remaja.Hal ini sesuai dengan cerita drama terbarunya Babyface Beauty yang menurut sutradara drama ini memang khusus dibuat untuk Jang Nara.
6. Lee Young Ae
Namanya begitu cemerlang di jagad hiburan korea, dia salah satu artis kebanggaan korea, terlebih serial Jewel In The Palace yang di bintanginya telah melahirkan fenomena baru di dunia hiburan korea.Ia membawa kebudayaan korea terkenal hingga mancanegara.Selain itu wajahnya benar-benar cantik alami.
7. Kim So Eun
Pemeran Cu Ga El di drama populer Boys Before Flower ini disanjung karena kemurnian wajahnya.Ia nampak begitu cantik dari kecil hingga dewasa tak ada yang berubah dari wajahnya.Ia juga sering dibandingkan dengan Park Min Young karena kemiripan wajah mereka . Tapi Park Min Young telah mengakui wajahnya adalah hasil Oplas sementara Kim So Eun benar-benar alami.
8. Yoona SNSD
Personil Girl Generation / SNSD ini telah diakui kecantikan alaminya yang tak tersentuh pisau bedah. Bahkan baru-baru ini ia terpilih sebagai ratu kecantikan alami.
8. Han Hye Jin
Han Hye Jin juga diyakini memiliki wajah yang natural, doi pernah main didrama-drama terkenal seperti Jumong & The Thorn Birds.
9. Moon Geun Young
Moon Geun Young memulai debutnya sejak ia kanak-kanak hingga hampir semua orang sudah mengenali wajahnya sejak ia kecil sehingga bisa dipastikan bahwa tak ada yang berubah dari wajahnya sejak dulu hingga sekarang.
9.Choi Kang Hee
Choi Kang Hee juga mempunyai wajah yang cantik alami sejak kecil, ia merasa tak perlu mengoperasi wajahnya. Drama terbarunya Protect The Boss sangat populer dan mendapat rating tinggi.
10.Han Ye Seul
Han Ye Seul lahir dan besar di Amerika, namun ia beruntung punya wajah cantik sejak kecil hingga tak perlu mengoperasi wajahnya. Tanpa mengoperasi wajahnya pun ia sangat terkenal. Drama Couple Or Trouble & Spy Myung Wol diantara banyak drama yang dibintanginya.
11. Lee Boo Young
Mantan Kekasih Ji Sung Oppa ini diyakini punya wajah natural tanpa oplas. Beberapa Drama terkenal yang dibintanginya adalah Becoming A Billionare, Song Of The Prince dll.
12. Shin Min Ah
13. Son Ye Jin
Wajahnya pertama kali aq kenal lewat drama Summer Scent bareng Song Seung Hun oppa,banyak drama yang dibintanginya diantaranya bareng Lee Min Hoo Personal Taste.
14. Lee Min Jung
Pertama kali liat doi di drama populer Boys Before Flower , dramanya yang lain Midas dan film terbarunya Wonderful Radio.
15. Lee Yeon Hee
Ia membintangi sejumlah drama beken seperti East Of Eden dan Paradise Ranch.
16. Lee Na Young
Pemain The Fuginitive Plan B bareng Rain oppa ini juga punya wajah cantik alami.
17. Kim Ok Bin
Kim Ok Bin salah satu drama yang di bintanginya adalah Over The Rainwbow. Doi juga pernah maen film sebagai gadis Vietnam bareng Lee Dong Wook oppa berjudul Hanoi Bride.
18.Kim Yoon Hee
19. Lee Yujin
Doi pernah maen drama Into The Sun & Phoenix.
20. Park Shin Hye
Memulai debutnya sejak remaja di drama populer Stairway To Heaven wajahnya sudah melekat di hati penggemarnya. Dari dulu hingga kini wajahnya tak banyak berubah.